Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama
yaitu
1. Air
Inlet Section. Berfungsi
untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke
kompresor. Bagian ini terdiri dari:
a. Air Inlet Housing, merupakan tempat udara
masuk dimana di dalamnya terdapat peralatan pembersih udara.
b. Inertia Separator, berfungsi untuk
membersihkan debu-debu atau partikel yang terbawa bersama udara masuk.
c. Pre-Filter, merupakan penyaringan udara
awal yang dipasang pada inlet house.
d. Main Filter, merupakan penyaring utama
yang terdapat pada bagian dalam inlet house, udara yang telah melewati
penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
e. Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi
udara agar merata pada saat memasuki ruang kompresor.
f. Inlet Guide Vane, merupakan blade yang
berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai dengan yang
diperlukan
2. Compressor
Section. Komponen utama
pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk mengkompresikan
udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga
pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi
yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor
terdiri dari dua bagian yaitu:
3. Compressor
Rotor Assembly. Merupakan
bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17
tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi
17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun
dari wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di
sekeliling sumbu rotor.
4. Compressor
Stator. Merupakan bagian
dari casing gas turbin yang terdiri dari:
a. Inlet Casing, merupakan bagian dari casing
yang mengarahkan udara masuk ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet
guide vane.
b. Forward Compressor Casing, bagian casing
yang didalamnya terdapat empat stage kompresor blade.
c. Aft Casing, bagian casing yang didalamnya
terdapat compressor blade tingkat 5-10.
d. Discharge Casing, merupakan bagian casing
yang berfungsi sebagai tempat keluarnya udara yang telah dikompresi.
5. Combustion
Section. Pada bagian ini
terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa
udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi
panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas
tersebut ke transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari
keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem
pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang jumlahnya bervariasi
tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas. Komponen-komponen itu adalah
:
a. Combustion Chamber, berfungsi sebagai
tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah dikompresi dengan bahan
bakar yang masuk.
b. Combustion Liners, terdapat didalam
combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya pembakaran.
c. Fuel Nozzle, berfungsi sebagai tempat
masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner
d. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk
memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber sehingga campuran bahan bakar
dan udara dapat terbakar.
e. Transition Fieces, berfungsi untuk
mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan ukuran nozzle dan
sudu-sudu turbin gas.
f. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk
meratakan nyala api pada semua combustion chamber.
g. Flame Detector, merupakan alat yang
dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.
6. Turbin
Section. Turbin section
merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi mekanik yang
digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari
daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya
sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.
Komponen-komponen pada turbin
section adalah sebagai berikut :
a. Turbin Rotor Case
b. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk
mengarahkan gas panas ke first stage turbine wheel.
c. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk
mengkonversikan energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan tinggi
menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.
d. Second Stage Nozzle dan Diafragma,
berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second stage turbine wheel,
sedangkan diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.
e. Second Stage Turbine, berfungsi untuk
memanfaatkan energi kinetik yang masih cukup besar dari first stage turbine
untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.
7. Exhaust
Section. Exhaust section
adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas
panas sisa yang keluar dari turbin gas.
No comments:
Post a Comment